Anggota
1.
Ayu Briliana (11212278)
2.
Fera Hernawati (12212892)
3.
Lany
Nurwidyastuti (14212158)
4.
Ningsih Suwito (15212340)
5.
Siti Maesaroh (17212063)
6.
Winda Novriani (17212735)
Kelas : 3EA18
Kelompok : 2 (dua)
Mata Kuliah : Manajemen Komunikasi Pemasaran
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Pembahasan
Oreo adalah salah satu nama dagang yang diproduksi
oleh Nabisco pertama kali pada tahun 1912. Produk Oreo ini, di Indonesia
dikelola oleh PT. Kraft Indonesia. Produk ini berupa semacam biskuit coklat
dengan lapisan cream putih di tengahnya. Dengan tetap menggunakan warna biru
sebagai warna dominan, packaging Oreo menjadi nilai tambah secara visual karena
telah menjadi karakter dari Oreo itu sendiri.
Oreo ini merupakan jajanan bagi anak maupun biskuit
bagi segala usia. Dengan mengusung tagline “diputar, dijilat, diclupin”
menjadikan Oreo sebagai iklan makanan yang tidak asing lagi di kalangan
masyarakat Indonesia. Salah satu variansi terbaru yang dihadirkan Oreo adalah
Oreo Ice Cream Orange. Untuk memasarkan produk barunya tersebut, maka Oreo Ice
Cream Orange membuat sebuah iklan di media elektronik.
Menurut Arens (dalam Lubis, 2007) iklan dikatakan sebagai komunikasi
informasi yang terstruktur dan disusun bukan oleh perseorangan, biasanya
dibayar dan untuk secara alami umumnya membujuk tentang produk (barang, jasa,
dan ide) yang diidentifikasikan sponsor
lewat berbagai media. Oreo menggunakan salah satu media elektronik modern
berupa televisi sebagai media yang dimaksud untuk mengiklankan produk terbaru
mereka yakni Oreo Ice Cream Orange.
Iklan Oreo Ice Cream Orange diperankan oleh dua orang
anak kecil dengan gender keduanya perempuan dengan tambahan seorang narrator.
Afika adalah salah satu nama actor dalam iklan Oreo Ice Cream Orange yang mampu menjalankan perannya dengan sangat
baik. Iklan berdurasi 30 detik ini mampu melaksanakan kelima tugasnya sebagai
fungsi-fungsi iklan menurut Shimp (2003).
Fungsi-fungsi tersebut meliputi Informing atau
pemberitahuan kepada pihak konsumen bahwa terdapat produk baru dari Oreo.
Fungsi kedua adalah persuading atau membujuk konsumen untuk mencoba varian rasa
terbaru dari Oreo Ice Cream Orange. Selanjutnya adalah reminding, fungsi ini
adalah sebagai penyegar ingatan masyarakat bahwa produk Oreo yang sudah lebih
dulu exsis masih ada dan mampu memberi varian rasa yang baru. Adding value dan
assisting adalah memberi nilai tambah pada produk dan mendampingi produk
tersebut untuk meningkatkan penjualan sebagai salah satu tujuan utama iklan
komersil ini dibuat.
Salah satu sifat iklan (dalam Satriojati, 2007) yang dominan dalam iklan
Oreo Ice Cream Orange adalah kemampuan ekspresi yang kuat, sehingga mampu
memberikan trendsetter dengan gaya bicara actor yang polos sebagai anak anak.
Dengan target audiens yaitu anak anak dan orang tua, iklan ini dikemas dengan
rapi dan terstruktur. Tanpa menggunakan kata kata yang berbelit dalam naskah
iklan tersebut telah mencerminkan bahwa iklan Oreo Ice Cream Orange ini merupakan iklan dengan konten komunikasi
yang effektif dan imajinatif.
Pada iklan ini diceritakan tentang seorang anak yang
sedang belajar, bernama Afika. Kemudian datang seorang temannya yang berpakaian
layaknya musim salju, dengan menggunakan jaket tebal, syal, dan topi kupluk, ia
berkata, “Afika, ada yang baru nih”. Sontak Afika menjawab, “apa”. Kemudian
temannya memakaikan ia pakaian yang sama sepertinya dan berkata “nanti dingin
loh”. Kata kata ini menggambarkan dan mensugestikan Oreo Ice Cream yang di
iklankan. Kemudian barulah mereka berdua menikmati Oreo Ice Cream dengan “cara
asik makan Oreo” yaitu dengan diputar, dijilat, dicelupin ke dalam segelas susu
putih.
Selain itu dengan public presentation, iklan Oreo Ice
Cream Orange juga mampu menawarkan standardisasi kepada audiens dengan fantasi
naskah iklan tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan kata “nanti dingin loh”
oleh salah satu actor kecil. Dengan kata tersebut bayangan dari deskripsi ini
akan membawa audien berimajinasi tentang rasa dingin yang dimaksud. Selain itu
masih ditegaskan oleh suara narrator yang lagi mengajak audien untuk merasakan
dinginnya Oreo Ice Cream Orange.
Berdasarkan tujuan dari iklan secara umum, iklan dibuat untuk
menyadarkan audiens tentang informasi baru yang diberikan dari perusahaan
selaku produsen kepada anak anak atau orang tua sebagai konsumen. Selain itu
menumbuhkan rasa suka, dan meyakinkan audiens terhadap produk yang diiklankan.
Dalam hal ini iklan Oreo Ice Cream Orange telah berhasil membawa tugas dari
tujuan adanya iklan melalui media. Hal ini dapat dibuktikan dengan naiknya
penjualan Oreo Ice Cream Orange pada awal bulan iklan ini di release.
Secara umum, inilah iklan komersiil yang kreatif, dan mampu menjalankan
perannya baik dalam fungsi maupun tujuan iklan ini dibuat. Dengan kreatifitas
yang berasal dari Tim pembuat iklan tersebut mampu mengkonversi naskah iklan
menjadi lebih “menjual” pada konsumen dengan trensetter “afikaa”. Kini saat
berbicara tentang Oreo maka sosok Afika tidak mendukung naskah iklan dan
membuatnya menjadi lebih hidup. Tanpa pemilihan actor yang tepat, maka iklan Oreo
Ice Cream Orange ini tidak akan sempurna.
Namun negatifnya iklan ini adalah, apabila dilihat
dari sisi edukasi, iklan ini kurang benar dalam hal moral, karena makanan yang
sudah di jilat di keluarkan lagi dari mulut, dan ternyata dimasukan ke dalam gelas
berisi susu yang kemudian kembali dimakan. Dengan kultur orang Indonesia yang
cinta kebersihan, rasanya tagline yang diusung ini memang menarik namun
ternyata dapat mengurangi moral anak
Indonesia dalam memperlakukan makanan secara bijak. Dengan target utama anak
anak, iklan ini akan sangat dengan mudah ditirukan oleh anak anak kecil yang
akan membawa dampak kurang baik bagi perkembangan moral sang anak.
Selain itu ada cerita yang berbeda yang diperankan
iklan oreo dengan kemasan yang berbeda juga. Perkembangan teknologi membuat
orang tua cenderung sibuk dengan smartphonenya. Iklan ini bercerita tentang
seorang anak yang bertanya kepada ayahnya, “ayah pilih handphone atau Oreo?”,
dan ayahnya memilih handphone. Kemudian sang anak mulai mengaplikasikan cara
asik makan oreo. Pertama sang anak bertanya, apakah handphone dapat diputar,
dab ternyata handphone tersebut dapat diputar. Kedua anak tersebut menjilat
Oreo, dan bertanya apakah handphone dapat dijilat. Dengan sangat terpaksa, sang
ayah menjilat handphonenya. Ketiga sang anak mencelupkan Oreo ke dalam segelas
susu putih dan bertanya kepada ayahnya lagi, apakah handphone bisa seperti itu
juga. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini handphone tidak bisa mengikuti cara
asik makan Oreo yang dilakukan sang anak. Setelah itu, mencairlah keakraban
antara ayah dan anak yang sebelumnya tidak tampak. Hal ini mencerminkan bahwa
Oreo adalah produk yang di tujukan untuk anak-anak dan keluarga.
Iklan oreo ini selalu menampilkan berbedaan dari masa
ke masa, yang dimana selalu memasikkan bintang cilik dan keluarga. Setalah itu
tahun dimasa yang sudah terkenal tengan teknologi yang canggih, kini oreo pun
membuat iklan menggunakan animasi yang sangat canggih menggunakan teknologi dan
tidak memakai binatang cilik lagi.
ANALISA PEMASARAN PRODUK OREO
Strategi pemasaran yang dilakukan PT Kraft Foods
Company antara lain:
1.
Rewire
the Organitation Growth
PT Kraft Foods Company berusaha menguatkan pola pikir
kejujuran, keberanian dan tindakan dalam perusahaan. Kraft Foods Company
berusaha menyeimbangkan antara
pengambilan keputusan serentak dalam melakukan bisnisnya, karena kraft
berusaha menjadi yang terdekat dengan konsumen mereka.
2.
Reframe
our Categories
PT Kraft Foods Company membuat produk-produk perusahaan
mereka lebih relevan kepada konsumen dengan cara melihat tren yang sedang
terjadi di kalangan komsumen sehingga dapat menjadi kunci yang dapat memberikan
dampak yang besar bagi perusahaan.
Sebagai contohnya Oreo di Indonesia membuat beberapa varian rasa, memberikan
kemasan yang beda terhadap produk oreo.
3.
Exploit
our sale capabilities
PT Kraft Foods Company mempunyai salah satu tenaga
penjualan terkuat di dunia dan yang terbesar di dunia dan yang terbesar di
industri makanan. Kraft Foods sekarang telah memperluas jaringan penyebaran
produk mereka ke berbagai negara
berkembang yang dapat menciptakan permintaan terhadap produk dari Kraft
Foods dengan cepat. Sebagai contohnya adalah pasar Oreo di Cina yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini
disebabkan karena di awal kemunculan oreo di Cina pihak Kraft Foods
mengumpulkan 6000 pelajar untuk di jadikan brand ambassador dari Kraft. Pelajar
yang dijadikan brand ambassador bertugas untuk mempromosikan produk oreo kepada
orang yang mereka temui. Cara ini sangat efektif karena setelah beberapa tahun
berjalan oreo menjadi produk yang sangat digemari oleh masyarakat Cina.
4.
Drive
Down Costs without Compromising Quality
PT Kraft Foods Company mengawasi dan memelihara
biaya-biaya produksi secara efisien tanpa mengurangi mutu produk yang
dihasilkan. Salah satu caranya yaitu dengan membuat pabrik-pabrik baru termasuk
pabrik biskuit Oreo di negara-negara
berkembang yang dimana bahan baku dan tenaga kerjanya lebih murah.
Produk oreo hanya berbentuk disk roti dua buah yang di
dalamnya berisi rasa tertentu. Sampai saat ini belum ada perubahan bentuk
produk oreo. Keragaman produk oreo terdapat pada rasa krim di dalamnya. Variasi
macam rasa dari oreo itu sendiri adalah Oreo ice cream blueberry, oreo strawberry cream dan cream vanilla. Ukuran
disk oreo juga beragam. Dari mini, regular, dan double stuff. Dalam gambar
berikut bentuk kemasan dan ukuran kemasan
Sumber :