Jumat, 08 Mei 2015

Bedah Iklan “ OREO “




logo_gunadarma
Anggota

1.     Ayu Briliana                            (11212278)
2.     Fera Hernawati              (12212892)
3.     Lany Nurwidyastuti       (14212158)
4.     Ningsih Suwito              (15212340)
5.     Siti Maesaroh                 (17212063)
6.     Winda Novriani             (17212735)
              

Kelas : 3EA18
Kelompok : 2 (dua)
Mata Kuliah : Manajemen Komunikasi Pemasaran



UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



Pembahasan
Oreo adalah salah satu nama dagang yang diproduksi oleh Nabisco pertama kali pada tahun 1912. Produk Oreo ini, di Indonesia dikelola oleh PT. Kraft Indonesia. Produk ini berupa semacam biskuit coklat dengan lapisan cream putih di tengahnya. Dengan tetap menggunakan warna biru sebagai warna dominan, packaging Oreo menjadi nilai tambah secara visual karena telah menjadi karakter dari Oreo itu sendiri.
                                               
Oreo ini merupakan jajanan bagi anak maupun biskuit bagi segala usia. Dengan mengusung tagline “diputar, dijilat, diclupin” menjadikan Oreo sebagai iklan makanan yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu variansi terbaru yang dihadirkan Oreo adalah Oreo Ice Cream Orange. Untuk memasarkan produk barunya tersebut, maka Oreo Ice Cream Orange membuat sebuah iklan di media elektronik.
                                 
            Menurut Arens (dalam Lubis, 2007) iklan dikatakan sebagai komunikasi informasi yang terstruktur dan disusun bukan oleh perseorangan, biasanya dibayar dan untuk secara alami umumnya membujuk tentang produk (barang, jasa, dan ide)  yang diidentifikasikan sponsor lewat berbagai media. Oreo menggunakan salah satu media elektronik modern berupa televisi sebagai media yang dimaksud untuk mengiklankan produk terbaru mereka yakni Oreo Ice Cream Orange.
Iklan Oreo Ice Cream Orange diperankan oleh dua orang anak kecil dengan gender keduanya perempuan dengan tambahan seorang narrator. Afika adalah salah satu nama actor dalam iklan Oreo Ice Cream Orange  yang mampu menjalankan perannya dengan sangat baik. Iklan berdurasi 30 detik ini mampu melaksanakan kelima tugasnya sebagai fungsi-fungsi iklan menurut Shimp (2003).
Fungsi-fungsi tersebut meliputi Informing atau pemberitahuan kepada pihak konsumen bahwa terdapat produk baru dari Oreo. Fungsi kedua adalah persuading atau membujuk konsumen untuk mencoba varian rasa terbaru dari Oreo Ice Cream Orange. Selanjutnya adalah reminding, fungsi ini adalah sebagai penyegar ingatan masyarakat bahwa produk Oreo yang sudah lebih dulu exsis masih ada dan mampu memberi varian rasa yang baru. Adding value dan assisting adalah memberi nilai tambah pada produk dan mendampingi produk tersebut untuk meningkatkan penjualan sebagai salah satu tujuan utama iklan komersil ini dibuat.
            Salah satu sifat iklan (dalam Satriojati, 2007) yang dominan dalam iklan Oreo Ice Cream Orange adalah kemampuan ekspresi yang kuat, sehingga mampu memberikan trendsetter dengan gaya bicara actor yang polos sebagai anak anak. Dengan target audiens yaitu anak anak dan orang tua, iklan ini dikemas dengan rapi dan terstruktur. Tanpa menggunakan kata kata yang berbelit dalam naskah iklan tersebut telah mencerminkan bahwa iklan Oreo Ice Cream Orange  ini merupakan iklan dengan konten komunikasi yang effektif dan imajinatif.
Pada iklan ini diceritakan tentang seorang anak yang sedang belajar, bernama Afika. Kemudian datang seorang temannya yang berpakaian layaknya musim salju, dengan menggunakan jaket tebal, syal, dan topi kupluk, ia berkata, “Afika, ada yang baru nih”. Sontak Afika menjawab, “apa”. Kemudian temannya memakaikan ia pakaian yang sama sepertinya dan berkata “nanti dingin loh”. Kata kata ini menggambarkan dan mensugestikan Oreo Ice Cream yang di iklankan. Kemudian barulah mereka berdua menikmati Oreo Ice Cream dengan “cara asik makan Oreo” yaitu dengan diputar, dijilat, dicelupin ke dalam segelas susu putih.
                              
                                    
Selain itu dengan public presentation, iklan Oreo Ice Cream Orange juga mampu menawarkan standardisasi kepada audiens dengan fantasi naskah iklan tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan kata “nanti dingin loh” oleh salah satu actor kecil. Dengan kata tersebut bayangan dari deskripsi ini akan membawa audien berimajinasi tentang rasa dingin yang dimaksud. Selain itu masih ditegaskan oleh suara narrator yang lagi mengajak audien untuk merasakan dinginnya Oreo Ice Cream Orange.
            Berdasarkan tujuan dari iklan secara umum, iklan dibuat untuk menyadarkan audiens tentang informasi baru yang diberikan dari perusahaan selaku produsen kepada anak anak atau orang tua sebagai konsumen. Selain itu menumbuhkan rasa suka, dan meyakinkan audiens terhadap produk yang diiklankan. Dalam hal ini iklan Oreo Ice Cream Orange telah berhasil membawa tugas dari tujuan adanya iklan melalui media. Hal ini dapat dibuktikan dengan naiknya penjualan Oreo Ice Cream Orange pada awal bulan iklan ini di release.
            Secara umum, inilah iklan komersiil yang kreatif, dan mampu menjalankan perannya baik dalam fungsi maupun tujuan iklan ini dibuat. Dengan kreatifitas yang berasal dari Tim pembuat iklan tersebut mampu mengkonversi naskah iklan menjadi lebih “menjual” pada konsumen dengan trensetter “afikaa”. Kini saat berbicara tentang Oreo maka sosok Afika tidak mendukung naskah iklan dan membuatnya menjadi lebih hidup. Tanpa pemilihan actor yang tepat, maka iklan Oreo Ice Cream Orange ini tidak akan sempurna.
Namun negatifnya iklan ini adalah, apabila dilihat dari sisi edukasi, iklan ini kurang benar dalam hal moral, karena makanan yang sudah di jilat di keluarkan lagi dari mulut, dan ternyata dimasukan ke dalam gelas berisi susu yang kemudian kembali dimakan. Dengan kultur orang Indonesia yang cinta kebersihan, rasanya tagline yang diusung ini memang menarik namun ternyata dapat  mengurangi moral anak Indonesia dalam memperlakukan makanan secara bijak. Dengan target utama anak anak, iklan ini akan sangat dengan mudah ditirukan oleh anak anak kecil yang akan membawa dampak kurang baik bagi perkembangan moral sang anak.
Selain itu ada cerita yang berbeda yang diperankan iklan oreo dengan kemasan yang berbeda juga. Perkembangan teknologi membuat orang tua cenderung sibuk dengan smartphonenya. Iklan ini bercerita tentang seorang anak yang bertanya kepada ayahnya, “ayah pilih handphone atau Oreo?”, dan ayahnya memilih handphone. Kemudian sang anak mulai mengaplikasikan cara asik makan oreo. Pertama sang anak bertanya, apakah handphone dapat diputar, dab ternyata handphone tersebut dapat diputar. Kedua anak tersebut menjilat Oreo, dan bertanya apakah handphone dapat dijilat. Dengan sangat terpaksa, sang ayah menjilat handphonenya. Ketiga sang anak mencelupkan Oreo ke dalam segelas susu putih dan bertanya kepada ayahnya lagi, apakah handphone bisa seperti itu juga. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini handphone tidak bisa mengikuti cara asik makan Oreo yang dilakukan sang anak. Setelah itu, mencairlah keakraban antara ayah dan anak yang sebelumnya tidak tampak. Hal ini mencerminkan bahwa Oreo adalah produk yang di tujukan untuk anak-anak dan keluarga.
Iklan oreo ini selalu menampilkan berbedaan dari masa ke masa, yang dimana selalu memasikkan bintang cilik dan keluarga. Setalah itu tahun dimasa yang sudah terkenal tengan teknologi yang canggih, kini oreo pun membuat iklan menggunakan animasi yang sangat canggih menggunakan teknologi dan tidak memakai binatang cilik lagi.

ANALISA PEMASARAN PRODUK OREO
Strategi pemasaran yang dilakukan PT Kraft Foods Company antara lain:
1.      Rewire the Organitation Growth
PT Kraft Foods Company berusaha menguatkan pola pikir kejujuran, keberanian dan tindakan dalam perusahaan. Kraft Foods Company berusaha menyeimbangkan antara  pengambilan keputusan serentak dalam melakukan bisnisnya, karena kraft berusaha menjadi yang terdekat dengan konsumen mereka.
2.      Reframe our Categories
PT Kraft Foods Company membuat produk-produk perusahaan mereka lebih relevan kepada konsumen dengan cara melihat tren yang sedang terjadi di kalangan komsumen sehingga dapat menjadi kunci yang dapat memberikan dampak yang besar  bagi perusahaan. Sebagai contohnya Oreo di Indonesia membuat beberapa varian rasa, memberikan kemasan yang beda terhadap produk oreo.
3.      Exploit our sale capabilities
PT Kraft Foods Company mempunyai salah satu tenaga penjualan terkuat di dunia dan yang terbesar di dunia dan yang terbesar di industri makanan. Kraft Foods sekarang telah memperluas jaringan penyebaran produk mereka ke berbagai negara  berkembang yang dapat menciptakan permintaan terhadap produk dari Kraft Foods dengan cepat. Sebagai contohnya adalah pasar Oreo di Cina yang mengalami  peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena di awal kemunculan oreo di Cina pihak Kraft Foods mengumpulkan 6000 pelajar untuk di jadikan brand ambassador dari Kraft. Pelajar yang dijadikan brand ambassador bertugas untuk mempromosikan produk oreo kepada orang yang mereka temui. Cara ini sangat efektif karena setelah beberapa tahun berjalan oreo menjadi produk yang sangat digemari oleh masyarakat Cina.
4.      Drive Down Costs without Compromising Quality
PT Kraft Foods Company mengawasi dan memelihara biaya-biaya produksi secara efisien tanpa mengurangi mutu produk yang dihasilkan. Salah satu caranya yaitu dengan membuat pabrik-pabrik baru termasuk pabrik biskuit Oreo di negara-negara  berkembang yang dimana bahan baku dan tenaga kerjanya lebih murah.




Produk oreo hanya berbentuk disk roti dua buah yang di dalamnya berisi rasa tertentu. Sampai saat ini belum ada perubahan bentuk produk oreo. Keragaman produk oreo terdapat pada rasa krim di dalamnya. Variasi macam rasa dari oreo itu sendiri adalah Oreo ice cream blueberry, oreo  strawberry cream dan cream vanilla. Ukuran disk oreo juga beragam. Dari mini, regular, dan double stuff. Dalam gambar berikut bentuk kemasan dan ukuran kemasan
                         

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar