Jumat, 27 Maret 2015

PERANAN BAHASA DAERAH DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Bahasa Indonesia resmi digunakan sebagai bahasa nasional sejak tanggal 28 Oktober 1928, yaitu pada Hari sumpah pemuda. Sejak ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menimbulkan semangat baru untuk masyarakat Indonesia untuk merebut negaranya dari tangan penjajah untuk menjadi negara merdeka.
Dengan adanya bahasa Indonesia semua lapisan masyarakat mampu mengobarkan semangat untuk bangsa Indonesia merdeka dan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan.  Dalam penggunaannya masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara pengucapaan maupun arti bahasa tersebut. Kebiasaaan penggunaan bahasa daerah ini kurang lebih akan berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Indonesia. Karena  pada kenyataannya masyarakat belum mengetahui secara mendalam tentang Bahasa Indonesia yang baku dan benar.

1.2    Rumusan Masalah

1.      Pengertian dari bahasa ?
2.      Pengertian bahasa daerah?
3.    Apa hubungan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah?
4.    Apa  pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.

2.2  Pengertian bahasa daerah
Bahasa daerah merupakan suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, baik daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah yang luas. Bahasa daerah sudah ada sejak zaman dulu. Jumlahnya sampai beratus-ratus dan tersebar diseluruh kepulauan, mulai dari pulau Formosa (Taiwan) di sebelah utara sampai ke Selandia Baru disebelah selatan, dari Mandagaskar di sebelah barat sampai kepulau-pulau Paas di sebelah timur yang merupakan suatu keluarga besar dan masih dekat hubungannya dengan Austronesia.

2.3  Hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah
1.      Bahasa Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional
Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” dan juga sesuai dengan perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.
2.      Bahasa Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah .
Di daerah tertentu , bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas tiga). Setelah itu, harus menggunakan bahasa Indonesia , kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu .
3. Bahasa Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia
Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “ juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “ penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “ .
4. Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah
Dalam tatanan pemerintah pada tingkat daerah , bahasa daerah menjadi penting dalam komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang kebanyakan masih menggunakan bahasa ibu sehingga dari pemerintah harus menguasai bahasa daerah tersebut yang kemudian bisa di jadikan pelengkap di dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah tersebut.
2.4  Pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “megapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).

2.5 Dampak yang akan timbul
Berikut beberapa dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:
1.  Dampak Positif:
a.    Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
b.    Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
c.    Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
d.   Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
e.    Sebagai alat pemersatu antar budaya dan bangsa.

2.    Dampak Negatif
a.    Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b.    Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
c.    Dapat menimbulkan kesalah pahaman.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa Indonesia di karenakan masyarakat dalam berkomunikasi setiap hari lebih cenderung menggunakan bahasa daerah di bandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Ketidaktahuan terhadap bahasa daerah lain juga akan mempengaruhi dalam berkomunikasi masyarakat. Bahasa Indonesia sering digunakan sesuai dengan kondisi daerah jadi belum sepenuhnya masyarakat menggunakannya.
Dengan demikian antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah telah terjadi kontak sosial dan budaya yang aktif. Jiwa bahasa Indonesia dan jiwa bahasa Daerah telah bertemu. Kedua bahasa saling bersangkutan dan memperhatikan. Akhirnya kedua bahasa saling mempengaruhi.

3.2  Saran
Sebaiknya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan jangan mencampur adukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia karena akan menimbulkan banyak kosakata baru dan akan mempengaruhi pengucapan saat menggunakan bahasa Indonesia baku.


Sumber :

·         https://wakuadratn.wordpress.com/2011/08/05/hubungan-fungsi-bahasa-daerah-dengan-bahasa-indonesia/
·         http://ferinaanieta.blogspot.com/2012/06/pengaruh-bahasa-daerah-terhadap-bahasa_04.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar