Di
Susun Oleh :
1. Ayu Briliana
2. Fera Hernawati
3. Lany Nurwidyastuti
Kelas : 4EA18
Mata Kuliah : Etika Bisnis
Dosen: Bani Zamzani
Mata Kuliah : Etika Bisnis
Dosen: Bani Zamzani
Tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk bertransaksi pada waktu dan
kesepakatan harga tertentu disebut pasar. Pasar sendiri dalam teori ekonomi
terdiri dari dari dua jenis, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna. Sedangkan pasar persaingan tidak sempurna sendiri
dibagi menjadi pasar oligopoli, monopoli dan monopolistik. Berikut akan
dijelaskan perbedaan pasar persaingan sempurna, oligopoli, monopoli dan
monopolistik menurut pengertian, dan ciri - ciri yang dilihat dari banyaknya
perusahaan, jenis produksi, kebebasan menentukan harga, kemungkinan produsen
masuk dan keluar pasar, persaingan di luar harga serta contoh
1.
Pasar persaingan sempurna
·
dilihat dari pengertian adalah suatu
pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang didagangkan
adalah barang homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki
kebebasan dalam menentukan harga.
·
dilihat dari banyaknya perusahaan,
pasar persaingan sempurna memiliki perusahaan atau produsen yang sangat banyak.
·
dilihat dari jenis produksinya,
pasar persaingan sempurna menghaslkan barang standar yang sejenis(homogen).
·
dilihat dari kebebasan menentukan
harga, produsen dalam pasar persaingan sempurna tidak memiliki kebebasan dalam
menentukan harga.
·
dilihat dari kemungkinan produsen
masuk dan keluar pasar, dalam pasar persaingan persaingan sempurna produsen
bisa keluar dan masuk pasar dengan sangat mudah.
·
dilihat dari persaingan diuar harga,
pasar persaingan sempurna tidak memiiki persaingan di luar harga.
·
contoh: Kegiatan pertanian.
2. Pasar oligopoly
·
dilihat dari pengertian, pasar
oligopoli yaitu pasar yang hanya terdapat beberapa produsen di dalamnya yang
saling mempengaruhi dan bersaing dalam kualitas barang
·
. dilihat dari banyaknya perusahaan,
pasar oligopoli memiliki sedikit perusahaan atau produsen.
·
dilihat dari jenis produksinya,
pasar oligopoli menghasilkan barang standar atau berbeda corak
·
dilihat dari kebebasan menentukan harga, dalam
pasar oligopoli adakalanya produsen tangguh dan adakalanya lemah dalam
memengaruhi harga.
·
dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan
keluar pasar, dalam pasar oligopoli cukup sulit bagi produsen untuk keluar
masuk pasar.
·
dilihat dari persaingan diuar harga,
pasar oligopoli memiliki persaingan yang cukup besar dalam promosi dan kualitas
·
contoh: Perusahaan baja, perusahaan
mobil, perusahaan alat – alat listrik.
3.
Pasar Monopoli
dilihat dari pengertian, pasar monopoli merupakan suatu pasar yang hanya memiliki satu penjual saja sehingga pembeli tidak punya pilihan dan penjual memiliki pengaruh besar dalam perubahan harga.
- dilihat dari banyaknya perusahaan, dalam pasar monopoli hanya terdapat satu perusahaan atau penjual.
- dilihat dari jenis produksinya, barang yang didagangkan pada pasar monopoli adalah barang yang unik atau langka.
- dilihat dari kebebasan menentukan harga, dalam pasar monopoli penjual memiliki pengaruh besar dalam merubah harga sedangkan pembeli tidak bisa merubah harga.
- dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, pasar monopoli tidak memungkinkan produsen baru memasuki pasar.
- dilihat dari persaingan diuar harga, pasar monopoli tidak memerlukan promosi iklan
- contoh: perusahaan berlian, emas, minyak bumi.
dilihat dari pengertian, pasar monopoli merupakan suatu pasar yang hanya memiliki satu penjual saja sehingga pembeli tidak punya pilihan dan penjual memiliki pengaruh besar dalam perubahan harga.
- dilihat dari banyaknya perusahaan, dalam pasar monopoli hanya terdapat satu perusahaan atau penjual.
- dilihat dari jenis produksinya, barang yang didagangkan pada pasar monopoli adalah barang yang unik atau langka.
- dilihat dari kebebasan menentukan harga, dalam pasar monopoli penjual memiliki pengaruh besar dalam merubah harga sedangkan pembeli tidak bisa merubah harga.
- dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, pasar monopoli tidak memungkinkan produsen baru memasuki pasar.
- dilihat dari persaingan diuar harga, pasar monopoli tidak memerlukan promosi iklan
- contoh: perusahaan berlian, emas, minyak bumi.
4. Pasar Monopolistik
- dilihat dari pengertian, pasar monopolistik adalah suatu pasar yang memiiki banyak produsen yang menjual barang sejenis akan tetapi barang produksi mereka memeliki corak ciri khas yang membedakannya satu sama lain.
- dilihat dari banyaknya perusahaan, pasar monopolistik memiiki banyak produsen.
- dilihat dari jenis produksinya, barang yang didagangkan pada pasar monopolistik memiliki karakteristik sendiri antar perusahaan walaupun barang itu sejenis.
- dilihat dari kebebasan menentukan harga, pada pasar onopolistik pedagang atau perusahaan bisa mempengaruhi harga walaupun lebih sedikit pengaruhnya bila dibandingkan pasar monopoli dan oligopoli
- dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, produsen cukup mudah keluar masuk pasar pada pasar persaingan monopolistik
- dilihat dari persaingan diuar harga, karena perubahan harga oleh perusahaan tidak begitu berpengaruh dalam pasar monopolistik maka produsen harus giat mempromosikan barang dan bersaing dalam hal kualitas barang.
- contoh: perusahaan sampo, motor, sabun.
- dilihat dari pengertian, pasar monopolistik adalah suatu pasar yang memiiki banyak produsen yang menjual barang sejenis akan tetapi barang produksi mereka memeliki corak ciri khas yang membedakannya satu sama lain.
- dilihat dari banyaknya perusahaan, pasar monopolistik memiiki banyak produsen.
- dilihat dari jenis produksinya, barang yang didagangkan pada pasar monopolistik memiliki karakteristik sendiri antar perusahaan walaupun barang itu sejenis.
- dilihat dari kebebasan menentukan harga, pada pasar onopolistik pedagang atau perusahaan bisa mempengaruhi harga walaupun lebih sedikit pengaruhnya bila dibandingkan pasar monopoli dan oligopoli
- dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, produsen cukup mudah keluar masuk pasar pada pasar persaingan monopolistik
- dilihat dari persaingan diuar harga, karena perubahan harga oleh perusahaan tidak begitu berpengaruh dalam pasar monopolistik maka produsen harus giat mempromosikan barang dan bersaing dalam hal kualitas barang.
- contoh: perusahaan sampo, motor, sabun.
§ Monopoli dan Dimensi Etika Bisnis
ETIKA BISNIS DALAM PASAR MONOPOLI DAN OLIGOPOLI...
- MONOPOLI
Pasar
monopoli berasal dari bahasa Yunani ,monos, satu dan polein,
menjual adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai pasar. Jadi monopoli adalah kondisi pasar dimana hanya ada satu
pelaku bisnis atau perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu dan
ada hambatan bagi perusahaan atau pelaku bisnis untuk masuk ke dalam
bisnis tersebut. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau
sering disebut sebagai "monopolis".
Monopoli adalah
suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir perusahaan yang
menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang mirip
dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidang
industri atau bisnis tertentu. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau
segelintir perusahaan, sementara pihak lain sulit masuk didalamnya. Karena itu,
hampir tidak ada persaingan berarti.
Perlu
kita bedakan anatara 2 macam monopoli:
- Monopoli Alamiah
Monopoli alamiah lahir karena mekanisme murni dalam
pasar. Monopoli ini lahir secara wajar dan alamiahkarena kondisi objektif yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, yang menyebabkan perusahaan ini unggul dalam
pasar tanpa bisa ditandingi dan dikalahkan secara memadai oleh perusahaan lain.
- Monopoli Artifisial
Monopoli ini lahir karena persengkongkolan atau
kolusi politis dan ekonomi antara pengusaha dan penguasa demi melindungi
kepentingan kelompok pengusaha tersebut. Monopoli semacam ini bisa lahir karena
pertimbangan rasional maupun irasional.
Ada
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam kaitan dengan ketimpangan
ekonomi yang ditimbulkan oleh praktek monopoli:
- Perusahaan Monopolistis diberi wewenangan secara tidak fair untuk menguras kekayaan bersama demi kepentingannya sendiri dalam selubung kepentingan bersama.
- Rakyat atau konsumen yang sudah miskin dipaksa untuk membayar produk monopolistis yang jauh lebih mahal
- Ketimpangan ekonomi akibat praktek monopoli juga berkaitan dengan tidak samanya peluang yang terbuka bagi semua pelaku ekonomi oleh adanya praktek ekonomi itu. Dari masalah ketiga yang ditimbulkan oleh praktek monopoli artifisial adalah terlarangnya kebebasan kebebasan baik pada konsumen maupun pada pengusaha.
- Suap
Salah satu praktek yang sampai tingkat tertentu juga mengarah pada monopoli
dan juga merusak pasar adalah suap. Suap mengarah pada monopoli karena dengan
suap menyuap mencegah perusahaan lain untuk masuk dalam pasar untuk bersaing
secara fair. Dengan suap, perusahaan menyuap mendapat hak istimewa untuk
melakukan bisnis tertentu yang tidak bisa dimasuki oleh perusahaan lain.
- Undang-Undang Anti Monopoli
Dapat dilihat tujuan yang ada dibalik undang-Undang antitrust di Amerika.
Undang-Undang Antitrust yang paling penting adalah apa yang dikenal sebagai The
Sherman Act, tahun 1890. Undang-Undang ini kemudian disempurnakan oleh The
Clayton Act dan The Federal Trade Commission Act pada tahun 1914.Tujuan utama
dari undang-Undang antitrust ini adalah:
Untuk melindungi dan menjaga persaingan yang sehat diantara berbagai
kekuatan ekonomi dalam pasar.
Undang-Undang anti monopoli bertujuan melindungi kesejahteraan konsumen
dengan melarang praktek-praktek bisnis yang curang dan tidak fair.
Selain itu undang-Undang anti monopoli juga bermaksud melindungi perusahaan
kecil dan menengah dari praktek bisnis yang monopolis dan oligopolis.
§ Etika di Dalam Pasar Kompetitif
Etika dan Pasar Kompetitif Sempurna
Pasar bebas kompetitif sempurna mencakup
kekuatan-kekuatan yang mendorong pembeli dan penjual menuju apa yang disebut titik
keseimbangan.
Dalam hal ini pasar dikatakan mampu mencapai tiga
moral utama ;
- Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil.
- Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna.
- Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran secara bebas.
Untuk memahami aspek dari pasa kompetitif sempurna,
kita perlu mempertimbangkan apa yang terjadi dalam pasar, namun dalam suatu
system perekonomian yang terdiri dari suatu system dari banyak pasar. Sistem
pasar dikatakan efisiensi sempurna jika semua barang dalam semua pasar
dialokasikan, digunakan dan didistribusikan dengan suatu cara yang menghasilkan
tingkat kepuasan paling tinggi dari barang-barang
tersebut. Sistem pasar kompetitif sempurna mencapai efisiensi
tersebut dalam 3 cara :
(1) Pasar kompetitif sempurna memotivasi
perusahaan untuk menginvestasikan sumber daya mereka dalam industri-industri
yang tingkat permintaannya tinggi dan mengalihkan sumber daya dari
industri-industri yang permintaannya rendah.
(2) Pasar kompetitif sempurna mendorong
perusahaan untuk meminimalkan sumber daya dikonsumsikan untuk memproduksi suatu
komoditas dan menggunakan teknologi paling efisien yang tersedia.
(3) Pasar kompetitif sempurna
mendistribusikan komoditas diantara para pembeli dalam suatu cara dimana semua
pembeli menerima komoditas yang paling memuaskan yang dapat mereka peroleh,
dalam kaitannya dengan komoditas yang tersedia bagi mereka serta uang yang
mereka miliki untuk membelinya.
§ Kompetitif Pada Pasar Ekonomi Global
A. Kompetisi Pada Pasar Ekonomi Global
Kompetisi
mempunyai pengertian adanya persaingan antara perusahaan untuk mencapai pangsa
pasar yang lebih besar. Kompetisi antara perusahaan dalam merebutkan pelanggan
akan menuju pada inovasi dan perbaikan produk dan yang pada akhirnya pada harga
yang lebih rendah. Sebuah perusahaan yang memimpin pasar dapat dikatakan sudah
mencapai keunggulan kompetisi. Kompetisi baik bagi perusahaan karena akan terus
mendorong adanya inovasi, ketekunan dan membangun semangant tim. Sekalipun
demikian, tidak selamanya kompetisi selalu baik karena kita harus memastikan
bahwa para pesaing perusahaan kita tidak akan mencuri pelanggan kita.
Dalam
pengertian sempit, kompetisi mempunyai pengertian perusahaan-perusahaan
berusaha sekuat tenaga untuk membuat pelanggan membeli produk mereka bukan
produk pesaing. Oleh karena itu, akan terdapat pihak yang menang dan yang
kalah. Dalam pengertian luas sebagaimana sudah disebutkan di atas, kompetisi
merupakan usaha organisasi bisnis dalam memperoleh pangsa pasar yang lebih
besar dan lebih sukses dibandingkan dengan pesaingnya. Ada tiga model kompetisi
dalam dunia bisnis, yaitu: kompetisi manufaktur, kompetisi penjualan dan
model-model kompetisi.
Jadi
Indonesia memiliki daya atau kemampuan saing untuk berkompetisi dalam pasar
global. Belum lagi faktor-faktor lain yang tidak diuraikan dalam. Jika ingin
mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengekspansi sayap-sayapnya
pada skala ASEAN pada MEA dan AFTA 2015 (untuk jangka pendek), maupun pada
skala global (untuk jangka panjang), beberapa hal yang tertinggal terlebih
dahulu harus dikejar dan dibenahi secara makro. Pertama, membentuk SDM yang kuat
dan profesional. Kedua, dalam rangka peningkatan produktivitas dan efisiensi,
teknologi-teknologi sebagai alat produksi perlu dimutakhirkan, dengan harapan
bisa menurunkan biaya produksi.
SUMBER :
·
buku Teori Ekonomi yang ditulis oleh Dr. Nur
Laily, M.Si. san drs. Ec. Budiyono Pristyadi, M.
·
Sumber : Dr. Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan
dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius
·
Buku Etika Bisnis di tulis oleh , Manuel G.
Velasquez ., edisi ke 5
·
Sumber dari : disertasi Js.
Drs. Ongky Setio Kuncono, MM, MBA, Pengaruh Etika Confucius Terhadap
Kewirausahaan, Kemampuan Usaha dan Kinerja Usaha Pedagang Eceran Etnis
Tionghoa di Surabaya.
·
Sumber: UU No. 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan
·
Ernawan,
Erni.2009. BUSIBESS ETHICS. Bandung. Penerbit ALFABETA
·
Moukijad,
1987. Managemen Kepegawaian/Personel Management. Jakarta: Alumni.
·
DR.A SONNY KERAF, ETIKA BISNIS tuntutan dan relevansinya bab
II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar