RANGKUMAN MATERI BAB 1-5
Oleh :
1. Ayu
Briliana
2. Fera
Hernawati
3. Lany
Nurwidyastuti
Kelas : 4EA18
Mata Kuliah : Etika Bisnis
Dosen : Bani Zamzami
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB
1
I.
DEFINISI ETIKA BISNIS
·
Definisi etika dan bisnis
Menurut Magnis Suseno
(1987), Etika adalah :
“ sebuah ilmu dan bukan ajaran, yang menurutnya adalah etika dalam
pengertian kedua. Sebagai ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis
dan rasional, etika dalam kedua ini mempersoalkan apakah nilai dan norma moral
tertentu harus dilaksanakan dalam konkret tertentu yang dihadapi seseituas
seseorang.”
·
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Dalam
menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain
adalah :
-
Pengendalian diri
-
Pengembangan tanggung jawab social
perusahaan
-
Menciptakan persaingan yang sehat
-
Mempertahankanjati diri, tidak mudah
terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
-
Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan”.
Permasalahan yang dihadapi dalam etika bisnis
pada dasarnya ada tiga jenis masalah, yaitu:
1.
Sistematik,
2.
Korporasi
3.
Individu,.
·
Etika moral, hukum dan agama
Etika berasal dari bahasa Yunani/Latin
berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang baik dan bernar dilihat
dari social, budaya dan agama. keduanya juga memiliki kesamaan, yaitu mempunyai
objek yang sama dan mengatur perilaku manusia secara normatif.
Etika Dalam Filsafat Moral
Etika moral
dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :
-
Nilai dan norma yang menyangkut
bagaimana manusia harus hidup baik, sebagai manusia.
-
Masalah kehidupan manusia dengan
mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima.
Sehingga dalam sehari-hari, pelaku melakukan bisnis
bagi pelaku bisnis harus mengetahui norma-norma yang berlaku dimana kegiatan
tersebut dilakukan.
norma umum adalah semua aturan yang bersifat umum atau
universal. Pada norma umum meliputi :
a.
Norma sopan santun
b.
Norma hukum
c.
Norma moral
·
Klasifikasi Etika
A.
Etika Deskriptif, yaitu etika dimana
objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan
hidupnya.
B.
Etika Normatif, yaitu sikap dan
perilaku masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal
C.
Etika Deontologi, yaitu etika yang
dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang
lain.
D.
Etika Teologi, yaitu etika yang diukur
dari adanya tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan.
E.
Etika Relatifisme, etika yang
dipergunakan dimana mengandung perbedaan kepentingan antar kelompok universal
atau global.
·
Konsepsi Etika
Konsep
etika bisnis tercermin pada Corporate Culture (budaya perusahaan). Menurut
Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan, dan norma bersama yang dianut oleh
jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawan berpakaian,
berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor.
BAB 2
II.
PRINSIP
ETIS DALAM BERBISNIS SERTA ETIKA & LINGKUNGAN PERUSAHAAN
·
Prinsip Otonomi
Prinsip
Otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
·
Prinsip Kejujuran
Terdapat
tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secarabjelas bahwa bisnis
tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.
Pertama, jujur terhadap perjanjian
dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan.
·
Prinsip Keadilan
Menuntut
agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.
·
Hormat Pada Diri Sendiri
Prinsip
hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang
dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Sebaliknya jika bisnis
memberikan image yang tidak baik maka masyarakatpun juga akan memberikan respon
yang tidak baik terhadap bisnis tersebut.
·
Hak dan Kewajiban
Setiap
kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna artinya
kewajiban didasarkan atas keadilan, selalu berkaitan dengan hak orang lain.
Sedangkan kewajiban tidak sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi
bisa didasarkan atau kemurahan hati atau
niat berbuat baik.
·
Teori Etika Lingkungan
Ada
beberapa teori te ntang pandangan manusia terhadap lingkungan hidup, yaitu :
1.
Antroposentrisme
-
Menempatkan manusia sebagai pusat,
semuanya demi kepentingan manusia , untuk pencapaian tujuan manusia, Alam
dianggap penting jika menguntungkan , namun demi kepentingan manusia, alam bisa
dihancurkan.
2.
Biosentrisme
-
Teori ini bertentangan dengan
Antroposentrisme , Mendasari moralitas pada keluhuran kehidupan kepada semua,
tidak hanya manusia. Semua kehidupan sama pentingnya, sehingga manusia harus
menjaga lingkungan sebagik-baiknya.
3.
Ekosentrisme
-
Teori ini merupakan lanjutan dari
Biosentrisme. Pandangan ini didasari oleh pemahaman ekologis.
·
Prinsip Etika di Lingkungan Hidup
Ada 9 prinsip etika dilingkungan
hidup, yaitu sebagai berikut :
1.
Prinsip
sikap hormat terhadap lingkungan alam (Respect For Nature)
2.
Prinsip
tanggung jawab (Moral Responsibility For Nature)
3.
Prinsip
solisaritas kosmis (Cosmic Solidarity)
4.
Prinsip
kasih saying dan kepedulian terhadap alam (Caring For Nature)
5.
Prinsip
tidak merugikan (No Harm)
6.
Prinsip
hidup sederhana dan selaras dengan alam
7.
Prinsip
keadilan
8.
Prinsip
demokrasi
9.
Prinsip
integrasi moral
BAB 3
MODEL, SUMBER DAN FAKTOR - FAKTOR PENDUKUNG BERETIKA DAN
BISNIS
Sub Pokok Bahasan :
I.
Tingkatan Model
Manajemen
Moral
Manajemen
(Manajer
selalu menggunakan prinsip-prinsip etika dalam berbisnis)
Amoral
Manajemen
(Manajer
kurang peka terhadap etika dan beranggapan bahwa etika hanya berlaku bagi
kehidupan pribadi, tidak untuk bisnis)
Immoral
Manajemen
(Mementingkan
keuntungan sendiri)
II.
Agama , Filosofi , Budaya dan Hukum
a.
Agama
Etika sebagai ajaran baik-buruk, salah-benar, atau
ajaran tentang moral khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi,
bersumber terutama dari ajaran agama.
b.
Filosofi
Filosofi yaitu studi mengenai
kebijaksanaan, dasar dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan. Filosofi
memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem
kenyakinan dan kepercayaan.
c.
Budaya
Definisi
budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsure yang rumit, Termasuk system agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
d. Hukum
sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan
III.
Leadership
Kepemimpinan
yang beretika menggabungkan antara pengambilan keputusan yang beretika dengan
perilaku yang beretika.
IV.
Strategi dan Performasi
Pendekatan
secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Fungsi yang penting dari sebuah manajemen
adalah untuk kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat
perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa
harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan
yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin
dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena keseluruhan strategi
perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan seluruh
kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang
jujur.
V.
Karakteristik
Individu
Suatu
sifat atau watak atau kepribadian yang khas dari seseorang. Baik buruk nya
karakteristik setiap individu itu tergantung bagaimana seseorang itu
mengaplikasikan dalam kehidupannya. Karakteristik Kehidupan Pribadi
Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus,dengan kata lain tidak dapat
disamakan dengan individu-individu lainnya.
VI.
Budaya
Perusahaan
Budaya
Perusahaan adalah suatu sistem dari nilai-nilai yang dipegang bersama tentang
apa yang penting serta keyakinan tentang bagaimana dunia itu berjalan.
BAB
4
MODEL
ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ETIKA MANAJERIAL
I.
Pasar dan Perlindungan Konsumen
Undang-Undang
Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999
Pasal 17
ayat a yang berbunyi; "Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang mengelabui konsumen mengenai
kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan
dan harga barang dan atau tarif jasa serta ketepatan waktu penerimaan barang dan atau jasa.
II.
Etika Iklan
Mencakup
:
·
Tata
Krama Isi Iklan
·
Hak
Cipta
·
Bahasa
III.
Privasi Konsumen
Perlindungan konsumen
dalam etika bisnis
Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen
- Asas Manfaat
Mengamanatkan bahwa
segala upaya dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara
keseluruhan.
- Asas Keadilan
Partisipasi seluruh
rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada
konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya
secara adil.
- Asas Keseimbangan
Memberikan keseimbangan
antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil
ataupun spiritual.
- Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen
Memberikan jaminan atas
keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalarn penggunaan, pemakaian dan
pemanfaatan barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan;
- Asas Kepastian Hukum
Baik pelaku usaha maupun
konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen, serta negara menjamin kepastian hukum.
IV.
Multimedia Etika Bisnis
Etika berbisnis dalam multimedia
didasarkan pada pertimbangan:
1. Akuntabilitas perusahaan, di dalamnya termasuk corporate
governance,kebijakan keputusan, manajemen
keuangan, produk dan pemasaran serta kode etik.
2. Tanggung jawab sosial, yang merujuk pada peranan bisnis dalam lingkungannya, pemerintah lokal dan nasional, dan kondisi bagipekerja.
3. Hak dan kepentingan stakeholder, yang ditujukan pada
mereka yang memiliki andil dalam perusahaan, termasuk
pemegang saham, owners, para
eksekutif, pelanggan, supplier dan pesaing.
V.
Etika Produksi
Produksi berarti diciptakannya
manfaat, produksi tidak diartikan sebagai menciptakan secara fisik sesuatu
yang tidak ada, karena tidak seorang pun dapat
menciptakan benda. Kegiatan produksi mempunyai fungsi menciptakan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada waktu, harga
dan jumlah yang tepat. Dalam proses
produksi biasanya perusahaan menekankan agar produk yang
dihasilkannya mengeluarkan biaya yang termurah, melalui pengkombinasian penggunaan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan, tentu saja tanpa
mengabaikan proses inovasi serta kreasi.
VI.
Pemanfaatan SDM
Pemanfaatan
sumber daya alam untuk pelestariannya harus dilakukan dalam norma atau
ketentuan sebagai berikut.
v
Manusia diharapkan mampu
memanfaatkan sumber daya alam yang selaras dengan lingkungan.
v
Lingkungan tidak hanya untuk manusia
saja, tetapi juga untuk semua organisme
v
Pemanfaatan sumber daya alam yang
bersifat terbatas harus dilakukan secara hati-hati dan efisien.
v
Penggunaan sumber daya pengganti
agar diusahakan sebaik mungkin dengan melakukan proses pemanfaatan kembali atau
daur ulang.
VII.
Etika Kerja
Merupakan
rumusan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku dilingkungannya, dengan tujuan
untuk mengatur tata krama aktivitas para karyawannya agar mencapai tingkat
efisiensi dan produktivitas yang maksimal.
VIII.
Hak-Hak Pekerja
·
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan
yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha (pasal 6).
·
Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh
dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya melalui pelatihan kerja (pasal 11).
·
Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan
kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang di selenggarakan
lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, atau
pelatihan di tempat kerja (Pasal 18 ayat 1).
·
Tenaga kerja yang telah mengikuti program
pemagangan berhak atas pengakuan kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan
atau lembaga sertifikasi (Pasal 23)
·
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan
yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh
penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri (pasal 31).
·
Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh
istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan
1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
kandungan atau bidan (Pasal 82 ayat 1). Pekerja/buruh perempuan yang mengalami
keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau
sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan (Pasal 82 ayat 2).
IX.
Hubungan Yang Saling Menguntungkan
Terdapat pada beberapa prinsip yaitu Prinsip Otonomi,
Prinsip kejujuran, Prinsip keadilan, Prinsip saling menguntungkan, Prinsip
integrasi moral. Maka hubungan dalam berbisnis menjadi sangat menguntungkan
apabila terdapat kelima prinsip tersebut.
X.
Persepakatan Menggunakan Dana
*Persepakatan Penggunaan Dana* Pengelola perusahaan mau memberikan informasi tentang rencana penggunaan dana sehingga penyandang dana dapat mempertimbangkan peluang return dan resiko. Rencana penggunaan dana harus benar-benar transparan, komunikatif dan mudah dipahami. Semua harus diatur atau ditentukan dalam perjanjian kerja sama penyandang dana dengan alokator dana.
BAB 5
JENIS
PASAR, LATAR BELAKANG MONOPOLI, ETIKA DALAM PASAR KOMPETITIF
I.
Pengertian Persaingan Sempurna,
Monopoli dan Oligopoly
Pasar Persaingan Sempurna
|
Monopoli
|
Oligopoly
|
suatu
pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang didagangkan
adalah barang homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki
kebebasan dalam menentukan harga.
|
suatu
pasar yang hanya memiliki satu penjual saja sehingga pembeli tidak punya
pilihan dan penjual memiliki pengaruh besar dalam perubahan harga.
|
pasar yang
hanya terdapat beberapaprodusen di dalamnya yang saling mempengaruhi dan bersaing
dalam kualitas barang.
|
II.
Monopoli dan Dimensi Etika Bisnis
Perlu kita bedakan
anatara 2 macam monopoli:
·
Monopoli Alamiah
Monopoli
alamiah lahir karena mekanisme murni dalam pasar. Monopoli ini lahir secara
wajar dan alamiah karena kondisi objektif yang dimiliki oleh suatu perusahaan,
yang menyebabkan perusahaan ini unggul dalam pasar tanpa bisa ditandingi dan
dikalahkan secara memadai oleh perusahaan lain.
·
Monopoli Artifisial
Monopoli
ini lahir karena persengkongkolan atau kolusi politis dan ekonomi antara
pengusaha dan penguasa demi melindungi kepentingan kelompok pengusaha tersebut.
Monopoli semacam ini bisa lahir karena pertimbangan rasional maupun irasional.
·
Suap
Salah satu
praktek yang sampai tingkat tertentu juga mengarah pada monopoli dan juga
merusak pasar adalah suap. Dengan suap, perusahaan menyuap mendapat hak
istimewa untuk melakukan bisnis tertentu yang tidak bisa dimasuki oleh
perusahaan lain.
III.
Etika di Dalam Pasar Kompetitif
Untuk memahami aspek dari pasa kompetitif sempurna, kita perlu
mempertimbangkan apa yang terjadi dalam pasar, namun dalam suatu system
perekonomian yang terdiri dari suatu system dari banyak pasar. Sistem
pasar dikatakan efisiensi sempurna jika semua barang dalam semua pasar
dialokasikan, digunakan dan didistribusikan dengan suatu cara yang menghasilkan
tingkat kepuasan paling tinggi dari barang-barang tersebut.
IV.
Kompetitif Pada Pasar Ekonomi
Global
Ada tiga model kompetisi dalam dunia
bisnis, yaitu: kompetisi manufaktur, kompetisi penjualan dan model-model
kompetisi.
Jadi Indonesia memiliki daya atau
kemampuan saing untuk berkompetisi dalam pasar global. Belum lagi faktor-faktor
lain yang tidak diuraikan. Jika ingin mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia
untuk mengekspansi sayap-sayapnya pada skala ASEAN pada MEA dan AFTA 2015
(untuk jangka pendek), maupun pada skala global (untuk jangka panjang),
beberapa hal yang tertinggal terlebih dahulu harus dikejar dan dibenahi secara
makro. Pertama, membentuk SDM yang kuat dan profesional. Kedua, dalam rangka
peningkatan produktivitas dan efisiensi, teknologi-teknologi sebagai alat
produksi perlu dimutakhirkan, dengan harapan bisa menurunkan biaya produksi.
BAB 1&2
SUMBER :
Prof. Dr. Sondang P. Siagian. (1996) . Etika Bisnis. PT
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Agus Arijanto. (2012). Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Charis Zubair Achmad. (1987). Kuliah Etika. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Budi Untung. (2012). Hokum dan Etika. CV Andi Offset,
Yogyakarta.
K. Bartens. (1993). Etika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ditjenpp.kemenkumham.go.id/hokum-perdata/848-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-suatu-kajian-kompherensif.html
BAB 3
SUMBER :
·
buku Teori
Ekonomi yang ditulis oleh Dr. Nur Laily, M.Si. san drs. Ec. Budiyono Pristyadi,
M.
·
Sumber : Dr.
Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta:
Kanisius
·
Buku Etika
Bisnis di tulis oleh , Manuel G. Velasquez ., edisi ke 5
·
Sumber dari : disertasi Js. Drs. Ongky Setio
Kuncono, MM, MBA, Pengaruh Etika Confucius Terhadap Kewirausahaan, Kemampuan
Usaha dan Kinerja Usaha Pedagang Eceran Etnis Tionghoa di Surabaya.
·
Sumber: UU No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
·
Ernawan, Erni.2009. BUSIBESS
ETHICS. Bandung. Penerbit ALFABETA
·
Moukijad, 1987. Managemen
Kepegawaian/Personel Management. Jakarta: Alumni.
·
DR.A SONNY
KERAF, ETIKA BISNIS tuntutan dan relevansinya bab II
Bab 4
SUMBER :
·
buku Teori
Ekonomi yang ditulis oleh Dr. Nur Laily, M.Si. san drs. Ec. Budiyono Pristyadi,
M.
·
Sumber : Dr.
Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta:
Kanisius
·
Buku Etika
Bisnis di tulis oleh , Manuel G. Velasquez ., edisi ke 5
·
Sumber dari : disertasi Js. Drs. Ongky Setio
Kuncono, MM, MBA, Pengaruh Etika Confucius Terhadap Kewirausahaan, Kemampuan
Usaha dan Kinerja Usaha Pedagang Eceran Etnis Tionghoa di Surabaya.
·
Sumber: UU No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
·
Ernawan, Erni.2009. BUSIBESS
ETHICS. Bandung. Penerbit ALFABETA
·
Moukijad, 1987. Managemen
Kepegawaian/Personel Management. Jakarta: Alumni.
·
DR.A SONNY KERAF, ETIKA BISNIS tuntutan dan relevansinya bab
II
bab 5
SUMBER :
·
buku Teori
Ekonomi yang ditulis oleh Dr. Nur Laily, M.Si. san drs. Ec. Budiyono Pristyadi,
M.
·
Sumber : Dr.
Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta:
Kanisius
·
Buku Etika
Bisnis di tulis oleh , Manuel G. Velasquez ., edisi ke 5
·
Sumber dari : disertasi Js. Drs. Ongky Setio
Kuncono, MM, MBA, Pengaruh Etika Confucius Terhadap Kewirausahaan, Kemampuan
Usaha dan Kinerja Usaha Pedagang Eceran Etnis Tionghoa di Surabaya.
·
Sumber: UU No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
·
Ernawan, Erni.2009. BUSIBESS
ETHICS. Bandung. Penerbit ALFABETA
·
Moukijad, 1987. Managemen
Kepegawaian/Personel Management. Jakarta: Alumni.
·
DR.A SONNY KERAF, ETIKA BISNIS tuntutan dan relevansinya bab
II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar